Wisata Arung Jeram
PigiNews

Kemenparekraf Fokus Protokol Kesehatan di Wisata Arung Jeram

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali mengingatkan untuk mengetatkan protokol kesehatan di wisata arung jeram.

Indonesia memang masih dalam situasi pandemi COVID-19. Demi mencegah penularan COVID-19, Indonesia pun melarang mudik di lebaran Idul Fitri 2021 ini. Tidak hanya itu saja, pemberlakukan protokol kesehatan juga harus selalu ada di dalam setiap destinasi wisata lokal yang saat ini sedang berusaha bangkit kembali. Oleh karena itu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat peduli dengan pentingnya protokol kesehatan yang diterapkan di setiap destinasi wisata seperti Arung Jeram. 

Kemenparekraf kembali mengingatkan pentingnya protokol kesehatan di wisata arung jeram. Wisata arung jeram termasuk salah satu wisata yang kena dampak COVID-19. Melalui Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan, Direktorat Wisata Alam, Budaya dan Buatan, Kemenparekraf membuat kegiatan “Sosialisasi dan Simulasi Panduan Pelaksanaan CHSE Wisata Arung Jeram” yang berlangsung di Sungai Elo, Magelang, Jawa Tengah pada tanggal 3 Mei 2021 lalu.

Melansir detik.com, sebenarnya ada 3 aspek yang harus dimiliki oleh operator wisata arung jeram jika ingin mendapatkan kepercayaan masyarakat. Tidak hanya penerapan protokol kesehatan saja di wisata arung jeram selama masa pandemi COVID-19. Tetapi, para pemandu wisata arung jeram juga wajib memiliki sertifikasi kerja SKKNI serta perusahaannya harus berizin dan memiliki TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwisata).

Baca Juga : Ngetrip ke Bandung Anti Ribet? Cek Paket Wisata Menariknya di Pigijo

“Dengan ketiga aspek itu barulah kabupaten Magelang dapat menjadi destinasi wisata arung jeram yang berstandar global,” kata Itok menambahkan.

Saat acara kegiatan sosialisasi berlangsung, hadir juga Dokter Siswo Putranto yang punya hobi traveling dan bertualang. Menurutnya, virus COVID-19 tidak bisa menular melalui air, akan tetap lewat pernafasan. Oleh karena itu, sangat diperlukan mengenakan masker dan menjaga jarak minimal 1 meter saat melakukan aktivitas. 

Beruntungnya wisata arung jeram berada di alam terbuka dan di atas arus air yang deras. Dengan begitu, jika ada virus COVID-19 akan menjadi encer di air dan selanjutnya mengurangi kapasitas orang di perahu. Jika biasanya ada 6 orang, kini hanya menjadi 4 orang saja. 

COVID-19 menjadi faktor hancurnya dunia pariwisata Indonesia. Kemenparekraf pun berusaha mengembalikan gairah pariwisata Indonesia di tengah situasi pandemi COVID-19 sekarang ini. Mulai dari menggerakan desa wisata, sampai selalu menerapkan protokol kesehatan di setiap destinasi wisata yang sedang hits sekarang ini. 

Baca Juga : 5 Cara Jitu Memilih Jenis Gadget yang Tepat Untuk Bertualang

0 comments on “Kemenparekraf Fokus Protokol Kesehatan di Wisata Arung Jeram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.