Tradisi seks
Local Experiences

7 Ritual Seks Nyeleneh di Dunia, Ada yang Dari Indonesia Loh!

Ritual seks mulai dari hubungan badan di publik hingga minum sperma jadi budaya di berbagai negara.

Seks sampai saat ini masih dianggap tabu untuk dibicarakan. Padahal seks adalah kebutuhan dasar setiap manusia terkait fungsi alat reproduksi. Seks bahkan lekat dengan dengan kebudayaan berbagai suku di beberapa negara.

Tak cuma dipandang sebagai pemenuhan kebutuhan biologis beberapa suku di dunia menjadikan seks suatu tradisi yang tak bisa dilanggar. Ritual-ritual seks di sejumlah negara di dunia bahkan bisa membuat Kawanjo terkejut. Sebab, yang dilakukan sungguh tak lazim dan bahkan ada yang di luar nalar.

BACA JUGA: Ngetrip ke Flores, Wajib Mampir ke 5 Desa Adat Cantik Ini

Tradisi seks aneh ini tak cuma ada di satu benua saja, ritual tersebut hampir ada di setiap negara di dunia, bahkan di Indonesia. Macam-macam tradisi seks di berbagai wilayah tersebut seperti meminum sperma hingga memotong bagian kelamin. Untuk mengetahui ritual seks nyeleneh di berbagai negara dunia simak daftar di bawah ini:

  1. Suku Muria (India)
https://www.instagram.com/p/B5rkikmgMx3/?utm_source=ig_embed&ig_rid=37de84f7-d2b3-4637-a667-ab6a16859dd3

Suku Muria merupakan salah satu suku yang mendiami wilayah India bagian tengah. Suku ini dikenal karena punya ritual seks yang unik cenderung nyeleneh. Tradisi seks di suku Muria dikenal dengan nama Ghotul.

Ghotul sebenarnya adalah sebuah festival yang ditunggu-tunggu kehadiran oleh suku Muria. Saat festival itu berlangsung remaja putra putri suku Muria akan diajari oleh para tetua adat soal soal lagu, tarian dan seks. Pengajaran seks ini kerap berujung seks massal.

BACA JUGA: Cek Paket Wisata Bali dengan Budget Terjangkau

Sebelum memulai seks saat festival Ghotul, remaja putri suku Muria diminta meminum alkohol. Minuman keras diyakini dapat mencegah kehamilan. Namun, bila remaja tersebut tetap hamil maka sang anak harus menjadi tanggung jawab seluruh desa.

  1. Suku Trobriander (Papua Nugini)
Suku Papua Nugini
Ilustrasi anak-anak di Papua Nugini

Suku Trobriander adalah salah satu penduduk asli Papua Nugini. Suku ini dikenal punya ritual seks kontroversial. Mereka mengizinkan anak di bawah umur untuk melakukan hubungan seks. Suku itu percaya seks anak adalah bagian dari budaya yang melekat dan tak bisa dipisahkan.

Anak laki-laki di Suku Trobriander dapat memulai aktivitas seks di usia sangat muda yaitu 10 hingga 12 tahun. Anak wanita lebih muda lagi. Mereka disarankan berhubungan seks di usia 6-8 tahun. Bahkan perempuan suku Trobriander sudah diajarkan bagaimana cara menggoda pria di usai sangat dini.

  1. Suku Sambia (Papua Nugini)
Suku Sambia
Suku Sambia

Masih dari tanah Papua Nugini, selain suku Trobriander ritual seks nyeleneh juga melekat pada salah satu suku lokal di negara itu, suku Sambia. Namun, ritual seks mereka tidak terkait hubungan badan. Suku Sambia hanya mewajibkan pria untuk meminum sperma dari pria dewasa lainnya.

Ritual wajib Suku Trobriander ditujukan sebagai bentuk kedewasaan seseorang laki-laki. Ritual meminum air mani pria lainnya wajib hukumnya bagi anak yang akan memasuki usia tujuh tahun. Alasan suku Sambia mewajibkan ritual minum sperma adalah untuk menumbuhkan kejantanan pria tersebut.

  1. Suku Kreung (Kamboja)
Suku Kreung
Gubuk asmara Suku di Kamboja

Ritual seks nyeleneh dimiliki oleh suku Kreung di Kamboja. Kabarnya setiap orang tua suku Kreung yang punya anak perempuan berusia 13 sampai 15 tahun diwajibkan membangun gubuk asmara. Bangunan kecil itu ditujukan sebagai tempat perempuan suku Kreung melepas keperawanannya.

Perempuan suku Kreung bahkan diizinkan untuk menggoda pria dan berhubungan badan sebelum menikah. Seks di luar nikah ditujukan agar perempuan bisa menemukan pasangan yang benar-benar cocok untuk membina rumah tangga. Perempuan suku Kreung bahkan diizinkan bercinta dengan lebih dari satu laki-laki sampai nantinya mereka menentukan siapa yang benar-benar cocok untuk dijadikan suami.

Baca Juga: Yuk, Buktikan Keindahan Kawah Ijen Bareng Pigijo!

Ritual seks dan gubuk asmara suku Kreung saat ini sudah sangat sulit ditemukan. Budaya ini tergerus modernisasi. Selain itu, Pemerintah Kamboja memberlakukan aturan ketat yang bertujuan melarang seks di luar nikah.

  1. Suku Himalaya (Nepal)
Suku Himalaya
Tradisi berbagi istri di Nepal

Suku Himalaya yang menempati Nepal, punya budaya seks yang bisa membuat geleng-geleng kepala. Suku itu memperbolehkan laki-laki berbagi istri yang sama. Budaya tersebut membuat warga Himalaya sulit untuk membangun keluarga yang utuh dan normal.

Ritual berbagi istri ini hanya diperbolehkan bagi laki-laki yang mempunyai hubungan saudara. Mereka boleh mempersunting wanita yang sama. Tujuan budaya tersebut agar laki-laki bersaudara tetap tinggal satu atap meski sudah berkeluarga. Budaya ini dikabarkan sudah jarang ditemui lagi di Nepal. Ritual berbagi istri semakin luntur karena tergerus zaman yang semakin modern.

  1. Warga Jepang Barat
Onda matsuri
Onda Matsuri di Jepang

Masyarakat di Jepang bagian barat punya ritual seks unik bernama Onda Matsuri. Festival tersebut merupakan salah satu ritual kesuburan paling kuno di Negeri Matahari terbit. Dikenal pula dengan nama Festival Sawah, biasanya ritual itu dilakukan pada awal Februari di kuil Asuka-ni-imasu.

Festival Onda Matsuri adalah mempertontonkan seks di muka umum. Namun, ritual tersebut tidak vulgar, pasangan yang berhubungan seks saat Onda Matsuri diwajibkan memakai pakaian dan menutup wajah pakai topeng. Festival Onda Matsuri sendiri bertujuan untuk membawa keberuntungan dan kesuburan ke pasangan suami istri.

  1. Suku Atoni Peh Meto (Indonesia)
ilustrasi sunat
Ilustrasi sunat

Ritual seks nyeleneh juga ada di Indonesia. Suku asli yang mendiami NTT suku Atoni Pah Meto memiliki tradisi seks yang cenderung berbahaya. Anak laki-laki di suku Atoni Pah Metoh ntuk dinyatakan dewasa harus sunat dengan ujung bambu.

Sebelum ritual dilakukan anak laki-laki, yang biasanya akan berulang tahun ke-18 itu, diminta mengumpulkan sejumlah batu sesuai berapa perempuan yang pernah berhubungan badan dengannya. Setelah itu baru lah ritual sunat bambu dilakukan. Setelah sunat dilakukan laki-laki diminta meminum darah ayam dan air kelapa. Minuman itu adalah simbol seberapa deras darah yang keluar setelah disunat.

Untuk menutup ritual ini, laki-laki diminta berhubungan seks. Hal itu bertujuan untuk menyembuhkan luka akibat sunat. Meski demikian, ritual ini sudah jarang dilakukan. Sebab, ritual sunat bambu dan berhubungan badan sesudahnya rentan menjadi sarana penularan penyakit pada kelamin.

Baca Juga : Ngetrip ke Flores, Wajib Mampir ke 5 Desa Adat Cantik Ini

Temukan rekomendasi paket-paket wisata yang lagi hits, di sini.

0 comments on “7 Ritual Seks Nyeleneh di Dunia, Ada yang Dari Indonesia Loh!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.